Kamis, 26 November 2015

Latar Belakang Daun Jambu Biji

ndonesia kaya akan sumber bahan obat tradisional yang telah digunakan oleh sebagian 
besar rakyat Indonesia secara turun temurun. Keuntungan penggunaan obat tradisional 
adalah antara lain karena bahan bakunya mudah diperoleh dan harganya murah. Delapan 
puluh persen penduduk Indonesia hidup di pedesaan, di antaranya sukar dijangkau oleh 
obat modern dan tenaga medis karena masalah distribusi, komunikasi dan transportasi; 
disamping itu daya beli yang relatif rendah menyebabkan masyarakat pedesaan kurang 
mampu mengeluarkan biaya untuk pengobatan modern, sehingga masyarakat cenderung 
memilih pengobatan secara tradisional. Obat tradisional  mempunyai makna yang sangat 
penting karena di samping ketidakmampuan masyarakat untuk memperoleh obat-obat 
modern, juga karena obat tradisional adalah obat bebas yang dapat  diperoleh tanpa resep 
dokter.

tanaman obat terdapat dalam jumlah berlimpah baik jumlah maupun jenisnya. Kemampuan antimikroba minyak essensial tanaman obat dan rempah seringkali lebih tinggi dibandingkan bahan pengawet kimia Selain itu, satu ekstrak tanaman dapatmengandung satu macam atau lebih senyawa antimikroba.  Komponen aktif yang berperan sebagai obat adalah zat-zat  kimia yang terkandung di dalam ramuan obat tersebut. Secara kemoterapi, komponen-komponen tersebut antara lain dapat berperan sebagai absorben, astringen, spasmolitik, anti bakteri, suportif dan sebagainya Salah satu tanaman obat yang berkhasiat sebagai obat tradisional yang sering digunakan oleh masyarakat adalah tanaman jambu biji (Psidium guajava L.) Telah diketahui oleh masyarakat umum bahwa ekstrak daun jambu biji memiliki khasiat sebagi anti diare. Jambu biji (Psidium guajava L.) memiliki varietas antara lain berdaging-buah warna putih dan berdaging-buah warna merah Potensi jambu biji di Indonesia untuk dijadikan obat alternatif terhadap berbagai  penyakit sangat besar.  Hal ini disebabkan karena jambu biji mudah ditemukan di Indonesia, dan harganya relatif terjangkau. Bukan  hanya buahnya, ekstrak atau rebusan daun jambu buji pun terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 50%, Shigella dysenteriae pada konsentrasi 30%, Shigella flexineri pada konsentrasi 40%, dan  Salmonella typhi pada konsentrasi 40%, Komponen aktif dalam daun jambu biji yang diduga memberikan khasiat itu adalah zat tannin yang cukup tinggi. Selain itu, daunnya mengandung fenolik fitokimia yang jumlahnya berlebihan yang dapat menghambat peroksidasi dalam tubuh yang diharapkan mampu mencegah bermacam penyakit kronis sekalipun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar